Minggu, 27 Januari 2019

Lyrics IZ*ONE - Gokigen Sayonara

Donna ni donna ni
Aishiatte ite mo
Totsuzen ni totsuzen ni
kankei owaru mono ne

Dare no sei to ka
Sou iun ja naku
HAATO no machigai
Unmei no MISTAKE

Demo hontou ni
Suteki na koi datta

Gokigen SAYONARA RA RA RA RA RA
Namida NANKA  KA KA KA
Nagase NA NA NA nai heiki
Datte datte ima mo MO MO MO MO
Anata wo suki nano wa kawaranai

Hohoende SAYONARA RA RA RA RA
Omoide Ippa PA PA PA PAI
Arigatou TO TO TO TO SANKYUU
Nanka nanka shiawase SE SE SE SE
Ashita wa aenai no ni tsuyogari fushigi

Doushite doushite
Kanashikunaindarou?
Minna ga minna ga
Shinpai shite iru no ni

Yume mo itsuka wa
Sameru monda to
Kidzuiteita no yo
LOVE LOVE no shoumi kigen

Furikaette mo
Koukai shite inai

Sukkiri SAYONARA RA RA RA RA
Nagusame to ka KA KA
Iranaishi shi shi shi shi OKEI
Naze ka naze ka ima wa WA WA WA
Nani ni mo sabishisa wo kanjinai

Mae muite SAYONARA RA RA RA RA
Senaka wo oshite TE TE TE
yuuki wo WO WO kureta
Zutto zutto ii hito TO TO TO TO
Anata ni aete yokatta HEARTBREAK
Saikou!

Mou itte ima sugu ni
Senaka o mukete yo
Mitsumeraretara ki ga kawacchau
POJITIBU na uchi ni
Koi no tobira shimemashou
Kirai ni naritakunai anata wo

Risou no sayonara shite mitai TTE TE TE TE TE
Omotteta TA TA TA negai
Sonna sonna wakare RE RE RE RE
Aru wake ga nai no ni NI NI NI NI

Gokigen SAYONARA RA RA RA RA RA
Namida nanka KA KA KA
Nagase NA NA NA nai heiki
Datte datte ima mo MO MO MO MO
Anata wo suki nano wa kawaranai

Hohoende SAYONARA RA RA RA RA
Omoide Ippa PA PA PA PAI
Arigatou TO TO TO TO SANKYUU
Nanka nanka shiawase SE SE SE SE
Ashita wa aenai no ni tsuyogari fushigi

Gokigen SAYONARA

Lebih dari Sekadar Teman

"Tch." Aku mendecih pelan saat melihat deretan kata yang dibalut gambar salah satu karakter anime―sebut saja quotes.

The most stupid thing in the world is acting like a friend to the person you love.

Kautahu artinya bukan? Ya, kupikir demikian. Di samping itu, kau juga mungkin tahu kalau aku bukan orang yang tergila-gila pada kata-kata bijak yang manis. Entah kenapa aku lebih menyukai sarkasme yang menyindir diri sendiri dibanding hal-hal manis itu.

Kenapa? Hei, aku muak dengan kata-kata manis karena dunia ini enggan memberimu pasokan gula terus-menerus. Ini kenyataan di mana hal-hal seperti itu seperti halnya bubuk cokelat di atas secangkir kopi.

Kembali pada kata-kata tadi. Hahaha, jujur saja, itu hanya kata-kata sederhana. Namun menusuk langsung dalam dadaku. Terlebih, bukan hanya itu saja. Karena, hal itu mengingatkanku akan ucapannya.

... Setauku, kau pandai berakting, bukan?

Hanya sepintas. Tapi aku mengingat ucapan makhluk itu. Sekitar 3 tahun yang lalu. Di depan kelas saat aku sedang berdiri, dan ia berbisik saat melewatiku.

Dan, ya .... Kenyataannya aku tak bisa menyangkal hal itu.

Dia benar.

Aku pandai berakting.

Termasuk, berakting bahwa aku bersikap seperti teman baiknya.

Dan, aku bodoh.

Sama, seperti yang dikatakan quotes itu.

         ***

Selasa, 22 Januari 2019

Prologue of Blue Spring

Her POV

Juli 2014 ....

Aku meletakan tas di meja baruku. Menoleh sekilas pada teman sebangkuku yang kini terpaut jauh. Lalu mengukir senyum padanya, memberi tanda terima kasih tanpa suara.

Kini, mataku melirik sekilas chairmate baruku selama seminggu ke depan―selama MOS. Laki-laki. Dan, hanya wajah sampingnya yang dapat kulihat.

Hati-hati, dia bakal punya pengaruh besar dalam hidupmu.

Aku mengerjap begitu batinku berkata. Buru-buru mengalihkan pandangan ke arah lain. Apa-apaan pikiran yang melintas tadi? Jangan bercanda.

Sayangnya, sesuatu mencengkram benak dan batinku sekarang. Entah apa yang tadi kupikirkan, harus dipertimbangkan. Aku tidak boleh dekat-dekat orang ini kalau tidak mau cari masalah.

Sayangnya, sepulang sekolah ... kami ada di ekskul yang sama.

Rabu, 16 Januari 2019

Sepintas Mimpi

Write on 18 November 2018

Kemarin, seorang gadis tengah bermimpi. Mimpi kecil yang pendek namun sangat menyakitkan.

Hari itu kenaikan kelas. Ia ada di tahun ke tiga sekolahnya. Hanya saja ada yang berbeda tahun ini. Sekolahnya mendadak menjadi besar. Ruangannya amat banyak, ia tidak mengenalinya.

Di saat yang sama, ia tak kunjung menemukan kelas miliknya. Namanya tidaklah tercantum di kertas yang tertempel di depan pintu. Lebih tepatnya belum menemukan kertas yang memuat namanya.

Dan saat menemukannya, hatinya mencelos. Seketika ingat sesuatu. Ia sadar akan sesuatu. Ia sadar kalau semua ini hanyalah mimpi. Terlebih, nama sosok itu tak ada di kelas yang sama dengannya.

Padahal seharusnya sama.

Ia jadi teringat pemikirannya setiap akhir semester di dunia nyata. "Aku tak pernah bisa membayangkan kalau kami ada di kelas yang berbeda."

Rasanya seperti saat ini. Menyakitkan.

Saat terbangun ia sadar, mereka sebenarnya sudah lulus. Dan mereka berpisah. Mereka tak lagi berada di tempat yang sama. Mereka benar-benar terpisah jauh.